Beberapa waktu ini saya merenung tentang warisan—bagaimana mendapatkannya dan bagaimana menerimanya dari generasi di atas. Yang saya maksud tentu adalah warisan rohani (spiritual inheritance). Dalam perenungan itu, Roh Kudus membawa saya melihat arti kata hormat.
Amsal 20:20 berkata, “Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap gulita.” Ini bicara tentang kehilangan masa depan atau warisan hidup.
Ulangan 5:16 juga menegaskan bahwa hormat membawa berkat umur panjang di tanah pusaka—tanah warisan.
Dalam Kejadian 27 kita menemukan kisah Esau yang memandang rendah hak kesulungan, warisan dari orang tuanya. Ia anggap remeh, sehingga berkat itu tidak jatuh kepadanya melainkan kepada Yakub adiknya. Mengapa? Karena Yakub menghormati Ishak ayahnya dengan memberi apa yang disukainya. Hal itu dipandang baik oleh Tuhan dan Ishak, sehingga berkat atau warisan itu turun kepada Yakub dan keturunannya.Matius 10:41“Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan mendapat upah nabi; dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan mendapat upah orang benar.”
ayat diatas jelas , ketika kita memberi hormat kepada nabi dan menyambutnya maka berkat nabi itu akan datang kepadamu. berkat rasul , penginjil , guru , gembala itu akan datang kepadamu ketika hormat dan sambutan itu ditempatkan ditempat yang tepat ! Jangan pandang rendah hormat, sebab dalam Kerajaan Surga ada hukum rohani—spiritual law—yang sudah menjadi budaya Kerajaan. Hormat dapat membuka pintu-pintu warisan besar dari generasi di atas kita. Sering kali hal ini dianggap sepele, padahal sebenarnya hormat adalah password untuk menerima warisan rohani.
Ada tiga hal penting tentang kepada siapa kita harus menaruh hormat:
-
Kepada Tuhan sebagai Bapa. Maleakhi 1:6 mencatat bahwa Tuhan menegur Israel karena tidak menghormati Dia sebagai Bapa. Jadi, hormat dimulai dari bagaimana kita menempatkan Allah sebagai yang paling bernilai.
-
Kepada orang tua jasmani. Efesus 6:2-3 menegaskan bahwa budaya honor dalam keluarga adalah fondasi warisan rohani.
-
Kepada pemimpin rohani. Ibrani 13:17 mengingatkan kita untuk taat dan hormat kepada pemimpin rohani, karena honor membuka saluran berkat dari otoritas.
Banyak dari kita ingin menerima warisan rohani, tapi sering kali warisan itu tidak kunjung datang. Bahkan ada orang tua yang ingin memberikan berkat kepada anak-anaknya, tetapi karena anak-anak tidak memberi rasa hormat, transfer warisan itu tidak terjadi. Ingat, ini adalah hukum rohani—sebuah hukum kerajaan—jadi bukan tentang kita suka atau tidak suka.
Menghormati Bapa adalah kunci utama. Setelah itu, menghormati bapa dan ibu rohani maupun jasmani sebagai perwakilan Bapa di surga di muka bumi adalah hal penting untuk menerima setiap warisan rohani yang Tuhan sediakan. Taruhlah hormat pada tempatnya, maka engkau akan heran melihat percepatan karena turunnya warisan rohani dalam hidupmu.
BHS

Tidak ada komentar:
Posting Komentar