Senin, 29 September 2025

Spoken Word !

PENUH FIRMAN – PENUH ROH – BERKATA-KATA

                          Menjadi penuh dengan Firman dan penuh dengan Roh adalah hal yang sangat penting. Tetapi ada satu kebenaran yang tidak kalah penting: Firman dan Roh itu harus dikeluarkan lewat perkataan kita. Kita perlu memperkatakan Firman, berdoa dengan kata-kata, dan menyembah dengan suara — bahkan dalam bahasa roh.

2 Korintus 4:13 berkata:
"Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata."
Iman tidak diam. Iman selalu mencari jalan keluar melalui perkataan. Kalau seseorang mengaku penuh dengan Firman dan Roh, tapi ia tidak pernah memperkatakan Firman, tidak pernah bersuara dalam doa, dan tidak pernah menyembah dengan mulutnya, maka sesungguhnya kepenuhan itu masih pasif. Tanda nyata orang yang penuh Firman dan Roh adalah: ia BERKATA-KATA.

  1. Musa (Bilangan 20:8)
    Tuhan berfirman: “Ambillah tongkatmu… dan berkatalah kepada bukit batu di depan mata mereka, maka batu itu akan memberikan airnya.”
    Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu. Tetapi Musa, karena emosinya, tidak berkata-kata melainkan memukul batu itu. Memang air keluar, tapi Musa gagal masuk Tanah Perjanjian.
    👉 Pesan pentingnya: mujizat tetap terjadi, tapi ketaatan dalam perkataan menentukan bagian kita dalam janji Tuhan. Musa kehilangan warisan karena tidak taat dengan perkataan.

  2. Zakharia (Lukas 1:20–22)
    Ketika malaikat menyampaikan janji Tuhan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis, Zakharia tidak percaya. Karena ketidakpercayaan itu, malaikat berkata: “Engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari semuanya terjadi.”
    Mengapa Zakharia dibuat bisu? Karena Surga tahu, perkataan ketidakpercayaan bisa menghalangi rencana Allah. Maka Tuhan menutup mulut Zakharia supaya tidak ada kata-kata salah yang keluar dan menggagalkan janji.
    👉 Pesannya: mulut kita bisa mempercepat atau memperlambat rencana Tuhan dalam hidup kita.

  3. Yehezkiel di lembah tulang kering – Yehezkiel 37:4
    Tuhan berkata: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepada mereka: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!”
    Yehezkiel taat, ia berkata-kata, dan tulang-tulang yang mati itu hidup kembali menjadi tentara yang besar.
    👉 Pesannya: kebangkitan, pemulihan, dan kehidupan rohani tidak terjadi hanya karena berpikir atau menyimpan Firman dalam hati, tetapi ketika Firman diperkatakan.

Perkataan Adalah Senjata

Mazmur 149:6 (TPT) berkata:
"Pujian yang tinggi dan kudus bagi Tuhan memenuhi mulut mereka, karena pujian yang mereka teriakkan adalah senjata perang mereka."

Perhatikan: bukan hanya dalam hati, tapi pujian yang mereka teriakkan — yang keluar dari mulut, terdengar oleh telinga — itulah senjata rohani yang menghancurkan musuh.

Itu sebabnya, dalam membangun manusia rohani kita, kita tidak cukup hanya “mbatin” atau menyimpan Firman dalam hati. Firman memang harus ada di hati, tetapi juga harus keluar lewat mulut kita. Kita perlu berkata-kata dengan suara kita, sampai telinga kita sendiri mendengar apa yang kita katakan.

Ketika kita memperkatakan Firman, doa, dan penyembahan dengan mulut, roh kita dikuatkan. Kita sedang mengikat janji Tuhan dalam perkataan iman, dan mengikat musuh dengan senjata rohani.


BHS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar