Ketika kita menerima Kristus, sesuatu yang radikal terjadi di dalam roh kita: kita dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, yaitu Firman Allah yang hidup dan yang kekal
1Petrus 1:23-25 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya."
Paulus menyebutnya ciptaan baru ,sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya, lahir dari sumber yang ilahi, bukan manusia 2 Korintus 5:17. Artinya, identitas rohani kita tidak lagi bersandar pada kelemahan daging, kegagalan masa lalu, atau keturunan manusia yang fana, tetapi pada benih surgawi yang Allah sendiri tanamkan di dalam kita.
Benih manusia bersifat rapuh, mudah layu, dibatasi oleh dosa dan kematian. Tetapi benih Firman itu kekal, membawa sifat, kuasa, dan kehidupan Allah sendiri. Di dalam benih itu terkandung potensi perubahan, kapasitas untuk tumbuh, dan kemampuan untuk menghasilkan buah yang tidak dapat dihasilkan oleh usaha manusia. Apa pun yang lahir dari daging akan kembali menjadi daging, tetapi apa yang lahir dari Roh akan menghasilkan kehidupan yang berasal dari Allah.Karena itu, setiap orang percaya sedang membawa benih ilahi di dalam dirinya. Tugas kita bukan menciptakan potensinya karena itu sudah ada. Tugas kita adalah menanam, menjaga, dan menyiram benih itu. pertanyaannya: benih mana yang sedang kamu siram setiap hari? Karena apa yang kamu siram, itulah yang akan tumbuh. Jika kamu terus menyiram kekhawatiran, maka kecemasan akan semakin kuat. Jika kamu menyiram luka, maka kepahitan akan berakar. Tapi jika kamu menyiram Firman , mendengarnya, merenungkannya, memperkatakannya ,maka benih ilahi itu akan bertumbuh dan mengambil alih hidupmu. Yesus menggambarkan benih firman ini sebagai benih yang bertumbuh dalam berbagai tingkat hasil: 30 kali lipat, 60 kali lipat, bahkan 100 kali lipat. Perbedaan hasil itu bukan karena benihnya berbeda, benihnya sama, ilahi dan kekal. Yang membuat perbedaan adalah bagaimana benih itu ditanam, dijaga, dan disiram dalam hati orang percaya. Buah 30 kali lipat lahir dari hati yang mulai terbuka; 60 kali lipat dari hati yang memberi ruang lebih; tetapi 100 kali lipat lahir ketika seseorang menyerahkan seluruh aspek hidupnya kepada Firman.
Biarkan Benih Ilahi itu bertumbuh dan jadilah raksasa rohani, raksasa iman di generasi ini. Jangan pernah kecilkan dirimu ketika Allah sudah menaruh sesuatu yang besar di dalam rohmu. Apa yang Ia tanam bukan benih biasa , itu benih yang ilahi , benih kemenangan, benih pengurapan, dan benih otoritas. Bangkitlah, dan izinkan generasi ini melihat apa yang Tuhan sanggup lakukan melalui seseorang yang setia menyiram benih Firman setiap hari dan tidak menyerah. Engkau dipanggil menjadi raksasa iman ,bukan karena kekuatanmu, tetapi karena benih ilahi yang bekerja di dalam dirimu, bertumbuh, dan memanifestasikan Kristus melalui hidupmu. Apa pun yang sedang kau alami hari ini, teruslah ingat bahwa benih Firman itu adalah solusi bagi setiap musim, setiap pergumulan, dan setiap langkah kehidupanmu.
BHS

Makasih opa buat daily renungannya🙏 sangat menguatkan utk family lintas pulau.. Hehe
BalasHapus