Kisah Para Rasul 17:28 berkata, “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.” Sama seperti ikan yang hanya bisa hidup maksimal ketika ada di air, dan burung yang hanya bisa terbang bebas ketika ada di udara, begitu juga kita , ada habitat yang Tuhan tentukan supaya hidup kita tidak hanya bertahan, tetapi bertumbuh dan berbuah. Ikan boleh dibawa keluar dari air, mungkin masih bisa menggeliat sebentar, tapi cepat atau lambat dia akan mati. Burung boleh diletakkan di tanah, tapi dia tidak akan pernah mencapai potensi terbesarnya sampai dia kembali ke udara. Dan kita pun sama. Tempat jasmani kita memang di dunia, tetapi kehidupan roh kita hanya bisa hidup, bernapas, dan bertumbuh di dalam Roh Kudus.
Yesus berkata dalam Yohanes 7:38–39 bahwa dari dalam orang percaya akan mengalir “aliran-aliran air hidup,” dan itu berbicara tentang Roh Kudus. Artinya, roh kita tidak diciptakan untuk hidup kering, hampa, atau mengandalkan kekuatan sendiri , roh kita diciptakan untuk terus terhubung, terus disegarkan, terus dipenuhi oleh Dia. Kita bisa saja tetap hidup secara jasmani tanpa Roh Kudus—bangun pagi, kerja, makan, tidur ,tetapi kehidupan rohani kita tidak akan pernah benar-benar hidup tanpa hadirat dan aliran Roh itu. Secara manusia, kita bisa bertahan. Tapi secara roh, kita akan layu.
Itulah sebabnya kita disebut sebagai orang yang in the world but not of the world. Kita hidup di dunia, kita bekerja di dunia, kita melayani di dunia, tetapi sumber kehidupan kita bukan berasal dari dunia ini. Sumber kita adalah Roh Kudus. Dunia bisa memberi tekanan, sistem bisa berubah, keadaan bisa naik turun tetapi habitat kita, tempat kita bernafas dan pulih, tetap sama: hadirat dan kuasa Roh Kudus. Ketika kita tidak hidup dalam habitat itu, kita mulai mudah lelah, mudah kosong, mudah terpengaruh, mudah goyah. Tapi ketika kita kembali ke “air” kita, hadirat Roh Kudus hidup mulai mengalir lagi. Damai kembali. Sukacita kembali. Kepekaan rohani kembali. Api pelayanan kembali. Kita menemukan diri kita berfungsi seperti seharusnya, karena kita kembali ke tempat kita diciptakan untuk hidup.
Seperti ikan tidak bisa bertahan tanpa air, dan burung tidak bisa terbang tanpa udara Manusia Rohani kita tidak bisa hidup sebagai anak-anak Kerajaan tanpa Roh Kudus. Roh Kudus bukan aksesori rohani atau tambahan opsional. Dia adalah habitat kita. Tempat hidup kita. Tempat kita bernafas. Tempat kita bertumbuh. Tempat kita dipenuhi untuk menjalani panggilan kita di dunia ini, tanpa menjadi bagian dari dunia ini. Jadi hari ini, kembali ke habitatmu. Masuk lagi ke hadirat Roh Kudus. Biarkan aliran air hidup itu memenuhi, menyegarkan, dan menghidupkanmu kembali. Because only in Him, you live, you move, and you have your being.
BHS

Tidak ada komentar:
Posting Komentar