Kamis, 20 November 2025

Filter Rohani

  Shalom! Kemarin kita belajar bahwa iman hanya dapat “makan” satu jenis makanan: Firman Tuhan. Firmanlah yang menentukan apakah iman kita menjadi kuat atau lemah. Hari ini mari kita lanjutkan...


Seperti tubuh kita membutuhkan makanan yang masuk melalui mulut ,nasi, ayam, dan segala yang memberi tenaga, demikian juga iman kita makan melalui telinga. Roma 10:17 berkata, “Iman timbul dari pendengaran.” Telinga adalah alat dengar, tetapi lebih dari itu, telinga adalah pintu rohani. Apa pun yang lewat pintu ini akan turun ke hati, dan apa yang memenuhi hati akan membentuk iman kita. Iman tidak lahir dari sekadar berharap atau berusaha berpikir positif ,iman lahir dari apa yang kita dengar dan izinkan masuk setiap hari.

Salah satu target utama musuh adalah mematikan iman kita.
Iblis melontarkan banyak suara untuk menjatuhkan: kata-kata keraguan, ketakutan, tuduhan, perbandingan, kekecewaan melalui media, obrolan, lingkungan, bahkan orang yang tidak kita duga. Kita tidak selalu bisa mengendalikan suara apa saja yang datang kepada kita, sebab ada saja orang yang tiba-tiba berbicara sesuatu yang melukai atau melemahkan roh kita.

Tetapi kita bisa memilih satu hal: memasang filter rohani di telinga kita.
Kita harus menentukan, “Suara mana yang boleh masuk ke hati? Suara mana yang harus dibuang?” Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku.” Domba itu spesifik mendengar suara gembalanya, bukan suara lain. Seperti itu pula kita: iman kita hanya akan bertumbuh jika telinga kita diarahkan kepada suara yang benar. Karena itu, apa yang masuk lewat telinga menentukan hidup atau matinya iman.

Ketika seseorang salah mendengar ,mengizinkan suara ketakutan, berita negatif, gosip, tuduhan, dan suara dunia iman perlahan pingsan. Hati menjadi berat, roh menjadi lemah, dan langkah menjadi ragu. Salah suara melahirkan salah arah; salah informasi melahirkan iman yang kerdil . Namun ketika telinga kita diarahkan kepada Firman Kristus, iman hidup kembali. Firman membawa nafas ilahi, membangun, menguatkan, dan menegakkan kembali jiwa kita. Apa yang telinga dengar, hati tampung. Apa yang hati tampung, iman bentuk. Sebab itu, telinga harus menjadi pintu yang paling dijaga dalam perjalanan rohani kita. Blessing 


BHS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar