Jumat, 28 November 2025

Tau Detail

   Ketika saya membaca silsilah di Alkitab, khususnya Matius 1:1–17, kita melihat daftar nama dari Abraham sampai kepada kelahiran Yesus Kristus. Sepintas terlihat biasa saja, tetapi ada satu detail yang begitu kuat: Matius 1:6. Di sana tertulis, “Isai memperanakkan Daud, dan Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria.”

Roh Kudus sengaja menuliskan istri Uria, bukan istri Daud. Mengapa? Karena Allah kita adalah Allah yang adil. Di mata manusia, Uria mungkin sudah dilupakan—ia sudah mati, tersingkir, dan terbuang dalam rencana yang tidak adil. Tetapi di mata Tuhan, tidak ada sejarah yang hilang. Tidak ada ketidakadilan yang dibiarkan. Tidak ada darah orang benar yang diabaikan. Allah mengabadikan namanya di dalam silsilah Mesias sebagai tanda: Tuhan tidak pernah melupakan sejarah.

Namun lebih dari itu—Tuhan tidak memakai masa lalu untuk menjatuhkan Daud, tetapi untuk menajamkannya. Luka masa lalu tidak dibuat untuk mempermalukan kita; Tuhan menggunakannya untuk membentuk kita. Kesalahan Daud dicatat bukan untuk merendahkan, tetapi untuk menyatakan kasih karunia yang lebih besar. Allah memakai masa lalu sebagai alat pendidikan, bukan alat penghukuman.

Dari sini saya belajar bahwa Allah adalah Allah yang sangat detail. Banyak hal yang bagi manusia terlihat kecil, sepele, atau tidak penting tetapi bagi Tuhan, detail itu bermakna. Dia memperhatikannya, Dia mengoreksinya, dan Dia memulihkannya. Dan sering kali, detail masa lalu justru menjadi alat Tuhan untuk membentuk masa depan seseorang.

Firman berkata dalam Lukas 16:10, “Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia akan setia juga dalam perkara besar.” Kesetiaan dalam hal kecil adalah ibadah yang tersembunyi , tempat Tuhan menajamkan hati kita, membentuk karakter kita, dan mempersiapkan kita untuk perkara besar.

Sebagai guru piano, saya sering melihat bukti prinsip ini. Banyak orang ingin bisa bermain piano untuk pelayanan. Mereka sangat antusias ketika membahas lagu. Mereka ingin cepat mahir. Tetapi ketika masuk ke latihan skill , latihan dasar, teknik, pengulangan , antusiasme mereka menurun. Padahal skill itu seperti latihan kungfu: harus diulang, harus dilatih setiap hari. Justru dalam latihan-latihan kecil itulah karakter seorang pemain dibentuk. Demikian juga dalam hidup rohani kita. Detail kecil yang tidak terlihat sering kali menjadi tempat Tuhan bekerja paling kuat. Hal-hal yang kita anggap remeh, justru Tuhan perhatikan dan perhitungkan. Masa lalu yang kita pikir sudah selesai, justru Tuhan pakai untuk membentuk masa depan yang lebih tajam.

Mulai hari ini, mari kita belajar menghormati Tuhan dengan memperhatikan hal-hal kecil detail yang sering tidak dilihat orang, tetapi dilihat oleh Tuhan. Sebab Allah kita tidak pernah melupakan sejarah, dan Dia sanggup memakai masa lalu untuk mempersiapkan masa depan yang lebih murni dan kuat.

Yesus Tuhan



BHS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar