Minggu, 16 November 2025

Berdoalah dan Sadarilah !

                Ada sebuah sisi dari perjalanan rohani kita yang sering tidak kita sadari:  kita tidak pernah berjalan sendirian. Ada doa-doa yang tidak terlihat, syafaat-syafaat yang tidak terdengar, dan hati-hati yang diam-diam membawa nama kita ke hadapan Tuhan.

Ketika kita membaca kisah Musa, kita melihat seorang pemimpin yang berulang kali berdiri di celah bagi bangsa Israel. Israel sering kali tidak sadar apa yang Musa lakukan. Mereka malah bersungut-sungut, marah, bahkan menentangnya. Tetapi di balik semua suara mereka, ada suara lain yang jauh lebih penting: suara Musa yang naik ke hadapan Tuhan. Dialah yang menahan murka, dialah yang memohonkan belas kasihan, dialah yang berdiri sebagai pagar rohani agar bangsa itu tidak binasa. Ironisnya, bangsa itu tidak pernah tahu seberapa sering mereka diselamatkan oleh doa Musa. Mazmur 106:23 “Musa… berdiri di celah untuk menahan murka-Nya.”


Demikian pula dengan Ayub. Anak-anaknya tidak mengerti, mungkin tidak terlalu peduli, dan tidak pernah melihat kedalaman kasih seorang bapa yang setiap hari, tanpa henti, mempersembahkan korban untuk mereka. Tidak ada yang meminta. Tidak ada yang melihat. Tetapi Ayub tetap berdiri sebagai penopang rohani keluarga melindungi masa depan mereka dengan doa yang tersembunyi.

Ayub 1:5“Ayub memanggil mereka… dan mempersembahkan korban…sebab katanya: ‘Mungkin anak-anakku telah berbuat dosa…’Demikianlah dilakukan Ayub sepanjang waktu.”

Ada satu pewahyuan penting dari kisah Musa dan Ayub: sering kali kamu dan saya tidak sadar bahwa ada orang-orang yang sedang berdoa bagi hidup kita , seseorang yang Tuhan bangkitkan untuk menutupi, menjaga, dan berdiri di celah bagi perjalanan kita. Sadarlah bahwa ada orang di luar sana yang mendoakanmu: mungkin orang tua, sahabat, atau seseorang yang mengenalmu, baik dari dekat maupun jauh. Doa mereka bekerja diam-diam, meskipun kamu tidak mengetahuinya dan tidak pernah melihatnya.

Di saat yang sama, jika engkau seorang pemimpin, gembala, atau bapa rohani, engkau dipanggil untuk menjadi seperti mereka: teruslah berdoa bagi orang-orang yang Tuhan percayakan kepadamu, teruslah membawa nama mereka ke hadapan Tuhan, dan jangan berhenti menutupi mereka dengan syafaat—meskipun orang-orang yang kamu doakan tidak tahu bahwa kamu sedang berdoa bagi mereka. Sebab Firman berkata, “Tetaplah berdoa” (1 Tesalonika 5:17) , doa yang terus dinaikkan itulah yang menjaga sebuah generasi.         


BHS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar