Minggu, 07 Desember 2025

Perjanjian Kasih Setia

             Kasih setia Tuhan adalah kasih yang tidak berubah oleh waktu, keadaan, maupun kegagalan manusia. Ketika Alkitab berbicara tentang kasih setia, itu menggambarkan cinta yang tetap, teguh, dan bekerja aktif menolong serta menopang kita setiap hari. Dalam bahasa Ibrani, kasih seperti ini disebut ḥesed , kasih yang penuh belas kasihan, kebaikan yang tidak habis, dan kesetiaan yang tidak pernah pudar. Lalu ada kata berit, yang berarti perjanjian, yaitu komitmen Allah yang Ia tetapkan sendiri dan tidak dapat dibatalkan oleh apa pun. jadi Berit Ḥesed, yaitu perjanjian kasih setia , kasih Tuhan yang bukan sekadar perasaan, tetapi komitmen kekal untuk mengasihi, menyertai, dan memelihara hidup kita apa pun musim yang kita hadapi. Itulah sebabnya firman berkata, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya; selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22–23). Kasih yang seperti inilah yang meneguhkan kita, mengangkat kita dari kelelahan, dan memastikan bahwa kita tidak pernah berjalan seorang diri.

Itulah yang dialami Abraham ketika Allah berfirman, “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau… menjadi perjanjian yang kekal” (Kejadian 17:7). Abraham tidak menerima perjanjian itu pada momen terbaik hidupnya, tetapi di musim ketika ia belum melihat apa pun yang dijanjikan Tuhan. Meski Abraham sempat ragu, mengambil jalan pintas, dan membuat kesalahan, perjanjian Tuhan tidak berubah. Berit Ḥesed tetap menopangnya sampai janji itu tergenapi. Kasih Tuhan bukan hanya memberikan janji, tetapi juga memberi kekuatan untuk bertahan sampai janji itu terjadi dalam hidup.

Seperti seorang ayah yang mengangkat anaknya yang jatuh ketika belajar berjalan, Tuhan pun melakukan hal yang sama kepada kita. Anak itu mungkin jatuh berkali-kali, menangis, bahkan ingin menyerah. Tetapi sang ayah tidak pernah meninggalkan; ia mengulurkan tangan, membersihkan luka, dan menemani sampai anak itu bisa berjalan dengan mantap. Begitu pula kasih Tuhan Ia menopang kita dalam setiap musim, dalam keberhasilan maupun kegagalan, dalam sukacita maupun air mata. Ia tidak menyerah atas kita, bahkan ketika kita lelah. Kasih-Nya tetap baru setiap pagi dan kesetiaan-Nya tidak pernah pudar.

Berit Ḥesed adalah alasan mengapa kita masih berdiri hari ini. Situasi bisa berubah, cuaca hati bisa berubah, orang bisa berubah, tetapi kasih Tuhan tidak pernah berubah. Ia memegang tangan kita, menuntun langkah kita, dan memastikan kita sampai pada rencana-Nya. Kasih-Nya tidak berkesudahan, rahmat-Nya selalu baru, dan kesetiaan-Nya lebih besar dari musim apa pun yang kita alami. Amin.



BHS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar