Kecepatan sering kali melelahkan, tetapi fokus memberi ketepatan. Simeon adalah gambaran yang kuat tentang hal ini. Ia sudah tua, hidup di bawah tekanan waktu, dan secara manusia berada di ujung usia. Namun Alkitab tidak mencatat Simeon berlari ke sana kemari, tidak panik mengejar momen, dan tidak memaksakan kehendak sendiri. Ia hidup benar dan saleh, “menantikan penghiburan bagi Israel, dan Roh Kudus ada di atasnya” (Lukas 2:25). Simeon tidak berpacu melawan jam biologis, tetapi berjalan seirama dengan jam ilahi. Ia memahami bahwa dalam Kerajaan Allah, yang dihargai bukan siapa yang paling cepat bergerak, melainkan siapa yang tetap tinggal dalam posisi yang benar sampai waktunya digenapi Tuhan.
Simeon hidup dengan fokus yang murni. Alkitab mencatat bahwa Roh Kudus telah menyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias (Lukas 2:26). Kata “fokus” dalam Perjanjian Baru salah satunya digambarkan dengan kata Yunani ἀφοράω (aphoraō) yang berarti mengarahkan pandangan dengan tekun, menatap tanpa berpaling (Ibrani 12:2). Simeon menatap janji itu sepanjang hidupnya. Ia tidak terganggu oleh usia, penantian panjang, atau perubahan generasi. Hari demi hari ia tetap datang ke Bait Allah, sampai pada saat yang sangat tepat, Roh Kudus menuntunnya masuk (Lukas 2:27). Ia tidak datang lebih cepat, tidak terlambat sedetik pun. Fokus membuat langkahnya selaras dengan momentum surgawi.Akhirnya, ketepatan mengalahkan kecepatan. Ketika Simeon menggendong bayi Yesus, seluruh hidupnya selesai dengan sempurna. Ia berkata, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu pergi dalam damai sejahtera” (Lukas 2:29). Tidak ada penyesalan, tidak ada ambisi yang tersisa. Ia tiba bukan karena ia cepat, tetapi karena ia setia. Paulus menyebut arah hidup ini sebagai σκοπός skopos .sasaran yang jelas dan tidak berubah (Filipi 3:14). Karena itu Alkitab menegaskan bahwa yang dipuji Tuhan bukan mereka yang memulai dengan cepat, melainkan “orang yang bertahan sampai kesudahannya” (Matius 24:13). Hari ini kita memilih fokus, bukan tergesa-gesa; memilih ketaatan, bukan kecepatan. Kita akan sampai, seperti Simeon tepat waktu, utuh, dan berkenan di hadapan Tuhan, karena mata kita tidak terpecah, melainkan tertuju kepada Yesus sampai garis akhir.
BHS
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar