Selasa, 02 Desember 2025

Pertolongan Tuhan !

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?” (Mazmur 121:1).

Ketika Daud mengucapkan kalimat ini, ia sedang berada dalam tekanan yang sangat berat. Gunung-gunung yang dilihatnya bukan hanya pemandangan alam, tetapi lambang dari tempat-tempat penyembahan berhala di zaman itu tempat bangsa-bangsa mencari pertolongan dari dewa-dewa palsu seperti Baal, Asyera, Molokh, dan dewa lokal lainnya yang dianggap mampu memberi hujan, perlindungan, atau kemenangan. Saat Daud mengangkat matanya ke arah gunung-gunung tersebut, sebenarnya ia sedang menggambarkan pergumulan di dalam jiwanya: apakah ia harus mencari pertolongan seperti dunia mencari pertolongan? Apakah ia harus mengandalkan sesuatu yang tampak lebih cepat, lebih dekat, dan lebih nyaman bagi dagingnya? Itulah gambaran yang sangat dekat dengan kehidupan kita hari ini. Ketika tekanan datang, sering kali daging kita bergerak lebih dulu. Kita mulai melihat ke segala arah siapa yang bisa menolong, siapa yang punya koneksi, siapa yang punya kuasa membuka jalan. Dalam hati kita berkata, “Mungkin pertolonganku dari dia… dari mereka… dari sesuatu yang kelihatan…” Namun pada saat seperti itu, roh Daud bangkit dan menegur jiwanya dengan tegas.

“Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:2).
Ini bukan sekadar jawaban logis; ini adalah seruan iman dari roh Daud. Ia seakan berkata kepada dirinya sendiri, “Hei jiwaku! Berhenti melihat ke gunung-gunung itu! Jangan berharap kepada manusia! Pertolonganku tidak datang dari apa yang kelihatan. Pertolonganku datang dari Tuhan! Jika Dia sanggup menciptakan langit dan bumi, Dia pasti sanggup menolongku!” Pada momen ini, roh Daud mengambil alih jiwanya, dan meskipun situasi belum berubah, ia memilih berdiri teguh pada iman bahwa pertolongan sejatinya berasal dari Tuhan.

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan, sangat terbukti.” (Mazmur 46:2).
Kebenaran ini sebenarnya sudah lama Daud ketahui. Ia telah berulang kali melihat Tuhan menjadi perlindungan, kekuatan, dan penolong yang setia dalam setiap kesesakan yang ia hadapi. Namun Mazmur 121 menunjukkan sebuah momen jujur dalam hidup Daud momen ketika jiwa dan dagingnya sangat kuat, dan kecenderungan manusiawinya membuat ia sempat melirik kepada sumber-sumber pertolongan lain.

Dan bukankah itu juga sering terjadi dalam hidup kita? Saat jiwa dan daging melemah, mata jasmani kita mulai melirik ke kanan dan ke kiri, mencari pertolongan dari yang kelihatan: manusia, koneksi, kenyamanan, atau solusi cepat. Tetapi biarlah hari ini roh kita bangkit dan menyatakan dengan penuh keyakinan, “Allahku tempat perlindungan dan kekuatanku. Dia penolongku dalam kesesakan dan Dia sudah terbukti. Ya, hanya Tuhan pertolonganku!”


BHS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar